Kontrol Hidroponik Pada Tanaman Selada
Referensi :
1. Zuraiyah, Tjut Awaliyah, dkk. 2019. "Smart Urban Farming Berbasis Internet Of Things (IoT)". Jurnal Information Management for Educators and Professinals. Vol (3). No 2. Hal 139-150. ISSN : 2548-3331. 1 Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor. klik disini
2. Wati, Dewi Ratna dan Walidatush Sholihah. 2021. "Pengontrol pH dan Nutrisi Tanaman Selada pada Hidroponik Sistem NFT Berbasis Arduino". Jurnal Multinetics. Vol (7). No 1. Sekolah Vokasi, IPB University. klik disini
3. Weisrawei, Yosef, dkk. "PERANCANGAN SMART GREEN HOUSE DENGAN OPTIMALISASI PH DAN SUHU AIR PADA TANAMAN SELADA, MEDIA TANAM HIDROPONIK BERBASIS ARDUINO UNO:. Seminar Nasional Fortel Regional 7. ISSN : 2621-5551. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang. klik disini
4. Nasution, Nurliana dan Mhd Arief Hasan. 2020. "IoT Dalam Agrobisnis Studi Kasus : Tanaman Selada Dalam Green House". IT Journal Research and Development (ITJRD). Vol (4). No 2. ISSN : 2528-4061. Prodi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Lancang Kuning. klik disini
5. Komala, Dyah Fajar dan Sumarna. "OTOMATISASI PENGENDALIAN PENCAHAYAAN UNTUK TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN SISTEM TANAM HIDROPONIK DI DALAM GREENHOUSE". Jurnal Fisika Edisi April Tahun 2017. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. klik disini
Pencarian : (Tips dan Trik)
1. Selada Hidroponik, Cara Menanam yang Mudah dan Menguntungkan : https://economy.okezone.com/read/2021/07/19/470/2443084/selada-hidroponik-cara-menanam-yang-mudah-dan-menguntungkan. klik disini
2. Ini 10 Cara Menanam Selada Hidroponik dan Menggunakan Polybag : https://www.orami.co.id/magazine/cara-menanam-selada. klik disini
3. Cara Menanam Selada Hidroponik dan Keuntungannya : https://www.gramedia.com/best-seller/selada-hidroponik/. klik disini
4. Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah (2021) : https://budidaya.id/hidroponik/selada/. klik disini
5. 4 Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah Dilakukan : https://www.sehatq.com/review/cara-menanam-selada-hidroponik-yang-mudah-dilakukan. klik disini
Judul dari jurnal yang dimaksud tersebut adalah Smart Urban Farming Berbasis Internet Of Things (IoT).
2. Abstrak
[Kembali]
Penerapan Internet of Things (IoT) dibidang pertanian perkotaan (urban farming) menjadi salah satu solusi permasalahan yang ditemukan pada budidaya hidroponik melalui proses pemeliharaan jarak jauh menggunakan smartphone. Beberapa faktor yang mempengaruhi tanaman hidroponik tumbuh dengan baik adalah factor pencahayaan, suhu, kelembaban, kondisi PH tanaman dan kadar nutrisi.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tanaman hidroponik tumbuh berfotosintesis adalah cahaya.
Metode hidroponik digunakan sebagai tempat edukasi serta pembelajaran mengenai pengembangan teknologi pertanian. Smart Farming memungkinkan suatu alat dapat mengukur nilai dari suhu pada tanaman berupa pemanfaatan sensor TDS serta menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya.
3. Pendahuluan
[Kembali]
Urban farming adalah konsep memindahkan pertanian konvensional kepertanian perkotaan, yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Sistem ini merupakan rancangan tanaman hidroponik dapat memantau suhu, kelembaban dan pH tanaman dari jarak jauh dengan menampilkan informasi kodisi tanaman ke smartphone.Penelitian lainnya dilakukan oleh tentang smart urban farming using hydroponics. Budidaya tanaman dengan metode hidroponik yang dapat melakukan pemantauan kondisi suhu, kelembaban, pH tanaman dengan sensor dan dikontrol oleh mikrokontroler.
Hidroponik merupakan teknik untuk
membudidayakan tumbuhan tanpa menggunakan
tanah melainkan cairan. Terdapat enam tipe sistem
hidroponik, yaitu nutrient film technique (NFT)
Pengontrol pH dan Nutrisi Tanaman Selada pada Hidroponik Sistem NFT Berbasis Arduino
JURNAL MULTINETICS VOL. 7 NO. 1 MEI 2021 13
(Gambar 1), ebb and flow (flood and drain) (Gambar
2), deep water culture (kultur air) (Gambar 3), drip
irrigation (irigasitetes) (Gambar 4), dan wick system
(sistem sumbu) (Gambar 5) [6].
Selada
(Lactuca sativa L.) merupakan tanaman yang tumbuh
di daerah yang dingin atau tropis. Selada memiliki
siklus pertumbuhan yang pendek. Teknik hidroponik yang banyak digunakan
untuk menghasilkan sayuran daun, seperti selada
adalah hidroponik NFT. Hidroponik Nutrient Film
Technique (NFT) merupakan teknik hidroponik yang
mampu menyediakan kebutuhan air dan nutrisi yang
mudah bagi tanaman yang tergolong memiliki biaya
operasional murah. Keuntungan dari budi daya
tanaman hidroponik NFT adalah petani memiliki
banyak persediaan tanaman karena petani dapat
membudidayakan tanaman tanpa mengenal musim.
Metode yang digunakan pada penelitian ini
yaitu analisis permasalahan, desain dan perancangan,
pembuatan alat dan pengujian.
Komponen yang dibutuhkan dalam perancangan sisitem adalah ESP 32, Sensor PH, Sensor Lux, Sensor TDS, DHT 22, Pompa, Pompa Diafragma, AC Mini.
Untuk sensor yang digunakan adalah :
A) Sensor PH
Sensor pH merupakan ini digunakan untuk mengukur kadar pH yang terkandung pada tanki air hidroponik. Sensor ini beroperasi pada tegangan 3.4 hingga 5 Volt dan suhu operasi 5 hingga 60 derajat celcius. Sensor pH digunakan untuk mengukur kandungan asam pada tank nutrisi air pada kebun hidroponik.
Sensor pH meter merupakan suatu sensor yang dapat melakukan pengukuran tingkat kadar keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh cairan/larutan. Cara bekerja dari sensor pH air yang utama berada di bagian sensor probe dengan material terbuat dari elektroda kaca, dimana pada elektroda kaca tersebut terdapat larutan HCL yang terdapat pada bagian ujung sensor probe, sensor probe tersebit akan mengukur besaran nilai ion H3O + pada suatu larutan sehingga dapat mengetahui kadar PH pada suatu larutan/cairan[8]. Elektroda sensor pada sensor PH air terbentuk dari bahan lapisan kaca yang sensitif dengan impendasi yang kecil oleh sebab itu dapat mendapatkan hasil pembacaaan dan penilaian yang stabil dan cepat pada suhu cairan/larutan tinggi maupun rendah. Hasil dari pembacaan nilai sensor PH bisa didapatkan oleh mikrokontroler dengan menggunakan antarmuka PH 2.0 yang sudah ada pada modul sensor PH air. Sensor PH air ini sangat baik untuk digunakan dalam melakukan pembacaan kadar PH cairan dengan interval waktu yang lama.
Grafik respon sensor PH adalah :
Sensor pH adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui derajat keasaman. pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan. Prinsip utama kerja pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektroda kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H30+ di dalam larutan. Dalam penggunaannya, sensor pH perlu dikalibrasi berkala agar keakuratannya dapat terjaga. Beberapa produsen sensor pH pada umumnya menyertakan instrumen untuk melakukan kalibrasi secara manual. Jika sensor pH dihubungjan dengan Arduino Uno, kalibrasi dapat dilakukan melalui program antarmuka kalibrasi sensor pH (pengembangan dari library sensor pH yang sudah tersedia). Hasil kalibrasi tersebut kemudian disimpan dalam EEPROM agar dapat digunakan untuk pengukuran normal.
Spesifikasi:
- Catu Daya 5 V- Ukuran Modul: 43 mm x 32 mm- Jangkauan Pengukuran: 0 - 14 pH- Temperatur Kerja: 0°C - 60°C- Akurasi: ± 0.1 pH (25°C)- Respon Waktu: = 1 menit- Jenis Konektor: BNC- Antarmuka: PH 2.0- Gain Adjustment: Potensiometer
- Indikator Daya: LED
B) Sensor Water level
Water Level Sensor adalah alat yang digunakan untuk memberikan signal kepada alarm / automation panel bahwa permukaan air telah mencapai level tertentu. Sensor akan memberikan signal dry contact (NO/NC) ke panel. Detector ini bermanfaat untuk memberikan alert atau untuk menggerakkan perangkat automation lainnya. Water sensor ini telah dilengkapi dengan built-in buzzer yang berbunyi pada saat terjadi trigger. Sensor ketinggian air biasanya digunakan untuk menghitung ketinggian air di sungai, danau, atau tangki air. Sensor ini sangat mudah untuk dibuat karena bahan - bahanya sederhana.
Cara Kerja Sensor
Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya. Sensor memiliki sepuluh jejak tembaga yang terbuka, lima di antaranya adalah jejak daya dan lima lainnya adalah jejak indera. Jejak-jejak ini terjalin sehingga ada satu jejak indera di antara setiap dua jejak kekuatan. Biasanya, jejak kekuatan dan indera tidak terhubung, tetapi ketika direndam dalam air, keduanya dijembatani. Pengoperasian sensor ketinggian air cukup sederhana. Jejak daya dan indra membentuk resistor variabel (seperti potensiometer) yang resistansinya bervariasi berdasarkan seberapa banyak mereka terpapar air.
Grafik Water Level Sensor
Pengoperasian sensor ketinggian air cukup sederhana.
Jejak daya dan indra membentuk resistor variabel (seperti potensiometer) yang resistansinya bervariasi berdasarkan seberapa banyak mereka terpapar air.
Resistensi ini berbanding terbalik dengan kedalaman pencelupan sensor dalam air : Semakin banyak air yang dibenamkan sensor, semakin baik konduktivitasnya dan semakin rendah resistansinya. Semakin sedikit air yang dibenamkan sensor, semakin buruk konduktivitasnya dan semakin tinggi resistansinya. Sensor menghasilkan tegangan output yang sebanding dengan resistansi; dengan mengukur tegangan ini, ketinggian air dapat ditentukan.
Sensor ketinggian air biasanya digunakan untuk menghitung ketinggian air di sungai, danau, atau tangki air. Sensor ini sangat mudah untuk dibuat karena bahan - bahanya sederhana. Water level sensor yang dibuat sekarang terbuat dari sensor magnet, magnet, bandul dan pipa.
Cara Kerja Sensor
Pada saat ketinggian air naik, maka secara otomatis bandul bermagnet akan ikut terangkat juga, dan ketika magnet berada pada level sensor berikutnya maka sensor tersebut akan aktif dan menyalakan lampu atau peralatan lainya.
SPESIFIKASI :
- Tegangan kerja: 3-5 VDC nArus kerja: < 20mA.
- Tipe sensor: analog.
- Max output: 2.5v (saat sensor terendam semua)
- Luas area deteksi: 16x40mm nSuhu kerja: 10-30 C.
- Ukuran: 20x62x8 mm.
C) Sensor DHT11
Sensor DHT11 merupakan salah satu dari beberapa sensor suhu jenis DHT. Sensor ini dapat mengukur data kelembaban beserta suhu, kemudian data yang diperoleh, secara otomatis setiap 2 detil sekali sensor ini akan mengirimkan sinyal data ke pinout data pada sensor tersebut. Sensor ini beroperasi pada tegangan 3 hingga 5 Volt DC dengan arus maksimal 2.5 mili ampere. Suhu yang dapat diukur oleh sensor ini berkisar antara - 40 hingga 80 derajat celcius, dan kelembaban dari 0 hingga 100%. Sensor DHT22 yang merupakan sensor kelembaban adalah konsentrasi uap air yang ada di dalam air. Uap air, merupakan bentuk gas dari air, umumnya tidak terlihat oleh mata manusia. Konsumsi arus pada saat pengukuran antara 1 hingga 1,5 mA. Konsums iarus pada mode siaga adalah 40 sampai 50 mA. Sinyal keluaran digital lewat bus tunggal dengan kecepatan 5 ms / operasi (MSB-first). Sensitivitas sebesar 0,1% untuk pengukuran suhu dan kelembaban.
DHT11 merupakan sebuah sensor kelembaban dan suhu, komponen ini mempunyai output sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor kelembaban dan suhu yang kompleks,sinyal transmisi jarak pada ruangan hingga 20 meter.
Cara kerja dari rangkaian ini sangat sederhana dimana sensor DHT11/22 akan mengeluarkan output berupa nilai analog berdasarkan hasil pengukuran suhu dan kelembaban ruangan. Nilai analog ini yang kemudian akan diterjemahkan oleh arduino menjadi nilai suhu (dalam bentuk ÂşC) dan kelembaban ruangan (dalam bentuk %).
Spesifikasi DHT11:
- Tegangan kerja = 3.3V-5V.
- Arus maksimum = 2.5mA
- Range pengukuran kelembaban = 20%-80%
- Akurasi pengukuran kelembaban = 5%
- Range pengukuran suhu = 0°C-50°C
- Akurasi pengukuran suhu = 2°C
- Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 1 Hz (setiap detik)
- Ukuran = 15.5 mm x 12 mm x 5.5 mm
- 4 pin dengan jarak 0,1 "
D) Sensor LDR
LDR atau light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor (LDR), atau fotokonduktor. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya.
5. Hasil dan Pembahasan
[Kembali]
6. Kesimpulan
[Kembali]
Smart Urban Farming Hidroponik ini dapat melakukan pemberian nutrisi, menurun dan menaikan PH dan melakukan monitoring kondisi wadah nutrisi, wadah ph up dan ph down serta tandon sehingga kita dapat mengetahui kapasitas yang tersedia. Dengan model Smart Urban Farming Hidroponik ini para budidaya tanaman hidroponik dapat memberi nutrisi dan mengontrol kadar ph secara otomasis cukup dengan menekan tombol pada aplikasi yang telah disediakan, sehingga pembudidaya tanaman hidroponik tidak harus melakukan pemeliharaan tanamannya secara manual.
7. Daftar Pustaka [Kembali]
1) Nair AG, Chacko A, Mohan G, Francis TK. 2017. Smart Vertical Farming Using Hydroponics. IOSR J. Electr. Electron. Eng. e-ISSN 2278-1676,p-ISSN 2320-3331, PP 14-17 www.iosrjournals.org Smart: 14–17.
2) Grubben GJH, Sukprakarn S. 1994. Lactuca sativa L. Plant Resourches of South-East Asia Vegetables. Prosea, Bogor. International Osteoporosis
3) Kelompok Tani Mandiri. 2013. Pedoman Budi Daya Secara Hidroponik. Bandung: Nuansa Aulia.
4) Lingga, Pinus. 2002. Hidroponik: BertanamTanpa Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta. Myrna E. F. N. dan A.P. Lestari. 2010. Peningkatan Efisiensi Konversi Energi Matahari pada Pertanaman Kedele Melalui Penanaman Jagung dengan Jarak Tanam Berbeda. Penelitian Universitas Jambi Seri Sains, 12, (2): 49-54.
5) Watiningsih T, Kholistianingsih, Wahjudi D. 2016. Pengendali Waktu Penyiraman pada Tanaman Hidroponik Menggunakan IC 555.
6) Pamujiningtyas BK, Susila AD. 2015. “Pengaruh Aplikasi Naungan dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada (Lactuca sativa Var. Minetto) dalam Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST)”. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. IPB, Bogor. Resh, H. 2004. Hydroponic Food Production Sixth Edition. Newconcept, New Jersey.
7) Rohmaniyah LK, Indradewa D, Putra ETS. 2015. Tanggapan tanaman kangkung (Ipomea reptans Poir.), bayam (Amaranthus tricolor L.), dan selada (Lactuca sativa L.) t8) erhadap pengayaan kalsium secara hidroponik. Vegetalika, 4 ( 2 ): 6378.
8Rukmana, Rahmat. 1994. Bertanam Selada dan Andewi. Kanisius, Yoyakarta. Siregar, J., S. Triyono, dan D. Suhandy. 2015. Pengujian beberapa nutrisi hidroponik pada selada (Lactuca sativa L.) dengan teknologi hidroponik sistem terapung (THST) termodifikasi. Teknik Pertanian,4 (2): 65-72.
9) Charumathi S, Kaviya RM, Kumariyarasi J, Manisha R, Dhivya P. 2017. Pengendalian Hidroponik Pertanian menggunakan IoT.
Soegiarto, Joesoef, 2013. Urban Farming. Departement of Agriculture. Ministry of Agriculture. USA.
10) Utama HS, Isa SM, Indragunawan A. 2006. Perancangan dan Implementasi Sistem Otomatisasi Pemeliharaan Tanaman Hidroponik. Jakarta: Teknik Elektro, Universitas Tarumanagara.
11) Vidianto DZ, Fatimah S, Wasonowati C. 2013. Penerapan panjang talang dan jarak tanam dengan sistem hidroponik nft (Nutrient Film Technique) pada tanaman kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra). Agrovigor, 6 (2): 128-135.
12) Wang H. 2011. Cloud computing based on internet of things, (2010011004), 1106–1108.
13) Wang Y. 2011. Internet of Things Technology Applied in Medical Information. Zhou, J., Leppänen, T., Harjula, E., Yu, C., Jin Semarang: Universitas Stikubank
8.1 Prosedur Percobaan
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan rangkaian.
- Pahami datasheet masing masing komponen dengan mempertimbangkan tegangan yang digunakan, arusnyang diperlukan, terutama spesifikasi masing masing komponen.
- Rangkai semua alat dan bahan sesuai dengan gambar yang telah dilampirkan.
- Pasang dan hubungkan semua alat dan bahan sehingga membentuk rangkaian jadi.
8.2 Rangkaian Simulasi
8.3 Prinsip Kerja
--> Sensor DHT11
Untuk sensor DHT11, pin data dihubungkan ke pin 8 arduino. Ketika sensor DHT11 mendeteksi adanya suhu yang berada di atas 28°C dan kelembaban udara di bawah 78 maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin 10 arduino berupa kipas DC dan sprinkler. Disini kipas DC berfungsi untuk menurunkan subu sedangkan untuk sprinker berfungsi untuk menyemprotkan uap air pada tanaman hidroponik unutk meningkatkan kelembabannya. Jadi pada saat sensor DHT11 mendeteksi suhu di atas 28°C dan kelembaban udara di bawah 78 maka akan dikeluarkan output berupa tegangan diteruskan ke resistor terus ke kaki base transistor, dimana tegangan pada kaki base sebesar 0.85 yan mana tegangan tersebut mampu mengaktifkan transistor maka ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor dan ke ground. Untuk bias transistor yang digunakan adalah fixed bias. Dengan demikian relay menjadi aktif yang ditandai dengan berpindahnya switch relay dari kanan ke kiri, sehingga rangkaian loop pada relay menjadi tertutup sehingga tegangan baterai mengalir pada kipas DC dan sprinkler. Selain itu, apabila sensor DHT11 mendeteksi suhu di bawah 28°C dan kelembaban udara di atas 78 maka akan dikeluarkan output berupa tegangan diteruskan ke resistor terus ke kaki base transistor, dimana tegangan pada kaki base sebesar , yang membuat lampu dapat menyala 0.22V dimana tegangan tersebut tidak mampu mengaktifkan transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor dan ke ground. Dengan demikian relay menjadi tidak aktif, sehingga kipas DC dan sprinkler tidak aktif. Kipas DC dan sprinkler yang tidak aktif menandakan bahwa suhu dan kelembaban dari tanaman hidroponik berada pada keadaan normal.
--> Sensor LDR
Untuk sensor LDR dihubungkan ke pin A0 dari arduino. Ketika sensor LDR mendeteksi adanya cahaya dan panas siang hari yaitu tegangan > 1, maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin 11 arduino dimana pin tersebut dihubungkan pada sebuah Lampu. Disini lampu berfungsi sebagai pemberi cahaya pada tanaman hidroponik. Jadi pada saat terdeteksi panas dan cahaya di siang hari, maka aaan dikeluarkan output berupa tegangan diteruskan ke resistor terus ke kaki base transistor, dimana tegangan pada kaki base sebesar 0.22V dimana tegangan tersebut tidak mampu mengaktifkan transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor dan ke ground. Dengan demikian relay menjadi tidak aktif, sehingga lampu tidak menyala. Sedangkan ketika sensor LDR mendeteksi tidak adanya cahaya tepatnya di waktu malam hari yaitu tegangan < 1, maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin 11 arduino dimana pin tersebut dihubungkan pada sebuah Lampu. Disini lampu berfungsi sebagai pemberi cahaya pada tanaman hidroponik. Jadi pada saat tidak terdeteksi cahaya maka akan dikeluarkan output berupa tegangan yang kemudian diumpankan pada sebuah resistor kemudian menuju kaki base transistor, Karena teganagn pada kaki base sebesar 0.85 yan mana tegangan tersebut mampu mengaktifkan transistor maka ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor dan ke ground. Untuk bias transistor yang digunakan adalah fixed bias. Dengan demikian relay menjadi aktif yang ditandai dengan berpindahnya switch relay dari kanan ke kiri, sehingga rangkaian loop pada relay menjadi tertutup sehingga tegangan baterai mengalir pada lampu, yang membuat lampu dapat menyala.
--> Sensor Water Level
Untuk sensor water level dihubungkan ke pin A1 dari arduino. Ketika sensor water level mendeteksi adanya air dengan ketinggian <=800, maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin 9 yang terhubung pada sebuah motor untuk pompa air. Jadi pada saat water level mendeteksi ketinggian air <=800 pada pin A1 maka akan dikeluarkan output di pin 9 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Karena tegangan pada kaki base telah mencukupi aktifnya transistor yaitu sebesar 0.85, maka adanya arus dari colector menuju emitor diteruskan ke ground. Untuk bias transistor adalah fixed bias. Karena adanya arus yang mengalir melalui relay, maka relay menjadi aktif yang ditandai dengan switch relay akan berpindah dari dari kanan ke kiri sehingga rangkaian loop pada relay akan menutup sehingga tegangan pada baterai akan mengalir yang mampu mengaktifkan motor untuk pompa air. Sedangkan apabila water level mendeteksi adanya air dengan ketinggian >800, maka nantinya akan dikeluarkan output pada pin 9 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Katrena tegangan pada kaki base tidak mencukupi aktifnya transistor, maka tidak adanya arus dari colector menuju emitor dan untuk relay pun tidak aktif. Dengan demikian motor untuk pompa air menjadi mati atau tidak aktif. Ini menandalan ketinggian air sudah berada pada keadaan normal pada tanaman hidroponik tersebut.
--> Sensor pH
Untuk sensor pH dihubungkan ke pin A2 dari arduino. Ketika sensor pH mendeteksi nilai pH yang >7 maka akan dikeluarkan output pada pin 12 yang terhubung pada sebuah motor untukpemberi nutris asam. Jadi pada saat sensor pH mendeteksi nilai pH>7 maka kondisi pada tanaman tersebut adalah basa. Sehingga pada pin A2 akan dikeluarkan output di pin 12 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Karena tegangan pada kaki base telah mencukupi aktifnya transistor yaitu sebesar 0.85, maka adanya arus dari colector menuju emitor diteruskan ke ground. Untuk bias transistor adalah self bias. Karena adanya arus yang mengalir melalui relay, maka relay menjadi aktif yang ditandai dengan switch relay akan berpindah dari dari kanan ke kiri sehingga rangkaian loop pada relay akan menutup sehingga tegangan pada baterai akan mengalir yang mampu mengaktifkan motor untuk pemberi nutrisi asam. Sedangkan ketika sensor pH mendeteksi nilai pH yang <6 maka akan dikeluarkan output pada pin 13 yang terhubung pada sebuah motor untuk pemberi nutris basa. Jadi pada saat sensor pH mendeteksi nilai pH<6 maka kondisi pada tanaman tersebut adalah asam. Sehingga pada pin A2 akan dikeluarkan output di pin 13 yang kemudian tegangannya akan diteruskan ke resistor kemudian ke transistor. Karena tegangan pada kaki base telah mencukupi aktifnya transistor yaitu sebesar 0.85, maka adanya arus dari colector menuju emitor diteruskan ke ground. Untuk bias transistor adalah self bias. Karena adanya arus yang mengalir melalui relay, maka relay menjadi aktif yang ditandai dengan switch relay akan berpindah dari dari kanan ke kiri sehingga rangkaian loop pada relay akan menutup sehingga tegangan pada baterai akan mengalir yang mampu mengaktifkan motor untuk pemberi nutrisi basa. Sedangkan apabila nilai pH nya berada pada nilai 6 sampai 7, maka tidak ada motor pemberi nutrisi yang aktif yang menandakan bahwa nutrisi tanaman hidroponik sudah berada pada keadaan normal.
9. Video [Kembali]
Video Simulasi
- Video dicobakan oleh kelompok lain (Dede Ismail)
- Video Tutorial Menanam Selada Hidroponik
- Video Tips Sukses Menanam Selada Hidroponik
- Download HTML klik disini
- Download Rangkaian klik disini
- Download Kode Program klik disini
- Download Video Percobaan klik disini
- Download Video Mencobakan Rangkaian Oleh Kelompok Lain klik disini
- Download Jurnal 1 klik disini
- Download Jurnal 2 klik disini
- Download Jurnal 3 klik disini
- Download Jurnal 4 klik disini
- Download Jurnal 5 klik disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Kapasitor klik disini
- Download Datasheet Induktor klik disini
- Download Datasheet LED klik disini
- Download Datasheet Motor DC klik disini
- Download Datasheet Potensiometer klik disini
- Download Datasheet Motor Driver L293D klik disini
- Download Datasheet Arduino Uno klik disini
- Download Datasheet LCD klik disini
- Download Datasheet sensor LDR klik disini
- Download Datasheet sensor DHT11 klik disini
- Download Library Sensor PH klik disini
- Download Library Sensor Water Level klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar